PT Setia Anugrah Medika bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (LITBANGKES) KEMENKES RI melakukan uji validasi terhadap Reagent YHLO iFlash-2019-nCoV Neutralizing Antibody (NAb). Ada 3 point utama yang menjadi acuan terhadap hasil uji validasi tersebut yaitu pengujian terhadap sample penyintas COVID19 yang digolongkan menjadi 3 kategori Timepoint (Sensitivitas), pengujian terhadap orang yang sehat dan tidak terindikasi terinfeksi COVID19 (Spesifisitas), serta perbandingan dengan metode sVNT. Berikut ini adalah penjelasan umum mengenai hasil uji validasi tersebut :

1. SENSITIVITAS
Sample yang diuji adalah sample para pasien penyintas COVID19 yang digolongkan menjadi 3 kategori timepoint sejak munculnya gejala. Pada Timepoint-1 (0-7 hari) , dari 50 sample yang di uji hasilnya terdapat 21 sample yang terdeteksi nilai NAb nya (42%). Pada Timepoint-2 (8-14 hari) dari 50 sample yang di uji hasilnya terdapat 46 sample terdeteksi nilai NAb nya (92%). Sementara itu seluruh sample yang diuji pada Timepoint-3 (15-28 hari) sejumlah 50 sample terdeteksi nilai NAb nya (100%). Pada umumnya antibodi baru muncul setelah 7 hari sejak timbulnya gejala, oleh sebab itu nilai sensitivitas total hanya diambil dari rata rata Timepoint-2 dan Timepoint-3 dimana dapat disimpulkan tingkat sensitivitas reagent YHLO iFlash-2019-nCoV NAb sangat tinggi (96%).

2. SPESIFISITAS
Sample yang diuji adalah sample orang yang sehat (belum divaksin COVID19) dan sample orang yang terinfeksi virus lain. Pada 51 sample orang yang sehat (belum divaksin) semuanya memberikan hasil interpretasi yang negatif NAb, demikian juga dengan 99 sample orang yang terinfeksi virus lain. Dengan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa reagent YHLO iFlash-2019-nCoV NAb sangat spesifik dalam mendeteksi kadar Neutralizing Antibody khusus COVID19 dengan tingkat spesifisitas mencapai 100% (150/150).

3. PERBANDINGAN DENGAN sVNT
Reagent YHLO iFlash-2019-nCoV NAb juga dibandingkan dengan sVNT yang menggunakan metode ELISA. Pada metode sVNT, persentase inhibisi dibawah 20% dapat dikatakan negatif dan diatas 20% dikatakan positif. Hasil dari YHLO iFlash 1800 (CLIA) dengan reagent iFlash-2019-nCoV NAb pun menunjukan hasil perbandingan yang sangat baik dimana setiap hasil inhibisi dari sVNT yang diatas 20% juga terbaca positif pada iFlash 1800 (CLIA). Sementara itu, pada 40 sample dengan nilai inhibisi dibawah 20% yang menurut sVNT berinterpretasi negatif, ada 7 sample yang memiliki interpretasi positif dengan menggunakan YHLO iFlash 1800 (CLIA) dengan reagent iFlash-2019-nCoV NAb (18%). Ini dikarenakan metode CLIA lebih sensitif dibandingkan dengan metode ELISA.

Berikut ini adalah surat keterangan uji validasi LITBANGKES :

Untuk lebih jelasnya perihal pembacaan hasil dari uji validasi reagent iFlash-2019-nCoV NAb, kami mengundang Prof./Dokter/Bapak/Ibu sekalian untuk mengikuti seminar Neutralizing Antibody yang akan kami selenggarakan pada hari sabtu tanggal 22 Mei 2021, dengan beberapa narasumber yang diantaranya adalah dr. Dewi Lokida, M.Kes, Sp.PK(K) yang akan berkesempatan memberikan penjelasan lebih lanjut perihal hasil uji validasi tersebut. untuk informasi seminar lebih lanjut silahkan klik link berikut ini :

https://setiamedika.com/2021/05/04/webminar-sars-cov2-neutralizing-antibody-nab-bersama-pds-patklin-cabang-surabaya/

Leave A Reply